Senin, 29 Desember 2014

Kukis Hias

Pas awal-awal memulai usaha kue, saya pengennya jadi bakul idealis #tsahhh. Sebisa mungkin kue dibuat tanpa bahan tambahan pangan sintetik, termasuk pewarna makanan. Kalo perlu pake tuh ekstrak alami, buatan sendiri. Sekarang, kenyataannya... aaaak, saya malah jatuh cinta dengan membuat kue warna-warni nan lutchu-lutchu. Sebab muasababnya pas ikutan Kursus Roll Cake Batik dengan Mbak Nungky Nurhayati di Kukusan, Depok. Lho kok, enak juga. Proses bermain warna dan berimanjinasi mengingatkan saya dengan kegemaran menggambar semasa kecil. Tam tratammm... pengen deh buat cookies hias.


Selasa, 23 Desember 2014

Cake Pisang

Selamat Hari Ibuuu semuaaa #Telatbanget.
Semoga kita bisa selalu menyayangi dan menyenangkan hati ibu  masing-masing yaaak ^_^

Ngomong-ngomong kemarin coba-coba bikin cake pisang. Bukan dalam rangka memperingati Hari Ibu, sih. Mama juga sedang ngurangin makan kue-kuean ;(. Lagipula beliau sudah cukup bahagia punya putri seperti saya :p *anak pelit* Sebenarnya cake ini tidak terlalu nurut dengan standar cake pisang pada umumnya, yang padat, lembut, cokelat gelap, berminyak, dan tentunyaaa kaya pisang. Saya malah terinspirasi dari cake pisang buatan adik mama saya yang menggunakan pisang dalam jumlah sedikit tapi hasil akhirnya harum mewangi menggugah selera. Sayang sekali tante kalau bikin cake ukurannya tidak jelas, pake feeling, sehingga saya pusing 7 keliling menyontek resepnya. Googling-googling dapatlah resep Sajian Sedap yang sepertinya mendekati resep tante. Bismillah, dicoba.

Selasa, 16 Desember 2014

Bolu Sarang Semut

Sekarang saya jarang nemu bolu sarang semut di lingkungan tempat tinggal. Mendadak kangen sama bolu tradisional Betawi ini. Maklum duluuu waktu masih ingusan, bolu sarang semut masuk list jajanan favorit. Terutama bikinan Bu Gatot, pemilik warung dekat rumah. Terbitlah ide coba-coba bikin. Siapa tahu kalau endang dan sukses bisa dijual hehe. Beberapa tahun yang lalu sebenarnya saya dan mama pernah coba-coba bikin pakai resep orang. Tapi hasilnya membuat air mata mengucur deras. Bolu bantat, keras, tidak berpori dan "bersarang" sama sekali. Alhamdulillah masih edible dan tidak mudah begitu saja meluncur ke tong sampah.

Maka mulai browsing-browsing resep sampai puyeng hingga nemu resep Mbak Rina Audie. Komen positifnya banyak, Insya Allah ni resep memang ciamik. Resep sudah di tangan, saya tengok lagi instruksi pembuatannya dengan saksama. Tanpa mixer listrik. Cukup diaduk-aduk pake whisker atau di sebuah video Youtube malah pake sendok kayu nan sederhana! Menilik sejarah bantatnya bolu sarang semut, dulu kala kami pake mixer listrik. Sok sokan ngocok sampai telurnya ngembang, kental, putih pucat . Eeee malah gatot. Ternyata perlakuan adonannya nggak terlalu ribet, kayak bikin kulit pisang goreng aja tuh hihi. Tapi tetep mesti rata dan nggak bergerindil.

Selasa, 02 Desember 2014

Menguak Misteri Dibalik Amblasnya Chiffon Cake Pandan

Dibanding cake-cake lain, chiffon cake  masih kalah hits. Mungkin karena nggak "macem-macem", berhias krim ini itulah, diisi ini itulah. Kekuatan yang dimilikinya malah teletak pada teksturnya yang lembut dan ringan pas digigit. Kayak kapas, kempus-kempus. Nenek saya doyan banget ama cake yang ditemukan tahun 1927 oleh Harry Baker ini. Inget jaman dulu, pas gigi nenek masih lumayan jumlahnya, mama saya hobi beli chiffon cake vanila kejunya Supermarket Giant untuk beliau. Enaaak deh.

Sebenarnya sudah beberapa kali bikin chiffon cake. Namun hasilnya seringkali menerbitkan air mata di pipi. Kejadian bantat pernah gara-gara loyang bocor. Nggak bantat juga pernah, tapi tengahnya masih basah. Mateng sih mateng tapi kok nggak kayak mateng gitu ya *ribet* Nah, menjelang akhir tahun 2014 yang berbahagia ini saya mencoba membuat chiffon cake lagi. Ada rasa penasaran juga kalau belum berhasil menakhlukannya.

Percobaan pertama saya gagal. chiffon cake saya amblas, buantattt nggak jelas :(. 
Air mata yang asin membasahi pipi... 
Tapi Alhamdulillah nggak sampai kayak batu teksturnya, hehe. 

Penyebab amblasnya sudah ketahuan pas ngocok putih telur. Adonan yang semestinya putih,  kaku, seperti busa malah encer. Tidak mengembang walau sudah dikocok selama ratusan tahun. Setelah diinget-inget, kemungkinan penyebab si putih telur kocok jadi ancur begini adalah :
1. Peralatan (tangkai mixer, baskom, sendok) tidak bersih. Masih ada minyak-minyak sisa gitu. Minyak membuat telur tak mengembang sempurna.
2. Pemisahan putih dan kuning telur yang kurang cermat. Saya ceroboh mengabaikan sedikit kuning telur dalam larutan putih telur. Padahal agar putih telur mengembang baik jangan sampai ada kuning telur didalamnya.
3. Saya memasukkan begitu saja semua gula pasir kedalam adonan putih telur. Mungkin lebih baik bila putih telur dikocok tanpa atau dengan sedikit penambahan gula pasir biar adonan tidak berat.

Amblasnya chiffon cake pandan ini mungkin juga karena kesalahan dalam memperlakukan cake pasca pemanggangan. Seperti biasa setelah 40 menit dalam suhu 175 derajat Celcius oven saya matikan dan cake tetap berada di dalamnya. Tujuannya menurunkan suhu dan menghemat gas. Mungkin yang lebih baik dengan menurunkan suhu 150 derajat Celcius selama beberapa menit. Tapi apa daya, oven rada aneh, diturunin suhunya sering langsung mati mendadak. Sulit dihidupkan lagi...

Kesalahan saya, sewaktu mendiamkan chiffon di dalam oven, loyangnya nggak saya balik. Gosip-gosipnya membalik loyang segera setelah chiffon keluar oven adalah satu keharusan. Supaya tak amblas.

Chiffon cake amblas (Doc. Pribadi)
Percobaan kedua (Doc. Pribadi)
Kegagalan dashyat ini menimbulkan keinginan untuk mencoba lagi. Sejujurnya berat di dompet juga sih, secara telur naik diatas Rp 20,000/kg hiks. Alhamdulillah hasilnya nggak separah dulu. Lembut dan nggak pake bantat-amblas. Tapi menurut saya kurang kempus-kempus kayak kapas. Wah, diperlukan berkilo-kilo telur untuk saya korbankan lagi untuk eksperimen. Dari segi rasa juga nggak terlalu gurih. Kemungkinan karena saya mengganti santan KARA dengan susu bubuk. Susu bubuknya seuprit pula. Garam juga berpengaruh dalam menggurihkan cake yang setelah 20 tahun resepnya sempat dibeli General Mills (Amerika) ini. Berikut resep yang saya dapat dari Mbak Ayay. Jumlah minyak dan santan saya modifikasi. Tapi kayaknya mantepan resep aslinya Mbak Ayay daripada modifikasi asal saya,hihi. Selamat mencoba :)

Resep Chiffon Cake
Bahan-Bahan :

Adonan A
Kuning telur  6 butir
Minyak kelapa sawit  60 ml (saya modif jadi 120 ml karena nggak pake santan KARA)
Gula pasir 150 g (diblender dulu biar halus)
Garam 1/2 sdt (kalau kurang jadi nggak gurih)
Pasta pandan  2 tetes
Tepung terigu 175 g (saya modif jadi 160 g karena mau nambahin susu bubuk)
Susu bubuk full cream Dancow  15 g (lain kali mau ditambahin jadi 20 g biar lebih gurih)
Baking powder Koepoe 1/2 sdt

Adonan B
Putih telur   6 butir

Cara Membuat :
1. Kocok putih telur sampai kaku, mengembang, mengkilat, dan halus.

  • Mulai dengan kecepatan rendah, setelah muncul busa naikkan kecepatan perlahan sampai kecepatan tertinggi. 
  • Untuk mencek kapan putih telur selesai dikocok biasanya saya memiringkan dikit baskom, kalau nggak tumpah atau ngalir, Merdeka!

2. Kocok kuning telur dan gula pasir halus sampai larut dan pucat. Masukkan minyak, kocok. Masukkan terigu dan susu bubuk. Kocok.

  •  Semuanya dengan kecepatan mixer terendah.

3. Campur adonan B ke adonan A.

  • Lakukan bertahap jangan ujug-ujug dimasukkin. Masukkin satu sendok spatula, aduk. Begitu seterusnya. 
  • Pastikan gelembung busa putih telur dihancurkan dengan baik jangan dibiarkan seperti gumpalan-gumpalan begitu saja. Ternyata pas tak coba di lain waktu, gumpalan ini akan menggangu kecantikan penampilan chiffon akhir. 
  • Aduk adonan sampai rata tapi jangan kelamaan.

4. Masukkan ke loyang khusus chiffon cake

  • Saking parnonya dengan kebocoran loyang saya selalu melapisi alas loyang dengan kertas khusus panggang.
  • Jangan kerajinan ngolesin margarin ke loyang yaa
5. Panggang!
  • Suhu oven idealnya 200 derajat Celcius di awal trus lanjutin 150 derajat Celcius sampai matang. Tapi kemarin agak bandel pake suhu 175 sampai 55 menit (mungkin gara-gara ini nggak bisa kempus-kempus yaa???). Setelah itu saya diamkan di oven 5 menit dalam kondisi terbalik.
Ada satu lagi masalah selain tekstur, yaituuu bagaimana cara mencopotnya dari loyang. Karena nggak diolesin minyak, cake jadi susah dilepas. Lengket terutama di dasarnya. Itu kenapa ya? Pake diolesin margarin nggak boleh *aaaaakkk bingung sendiri* Mungkin ada teman-teman  yang tahu cara mencopot chiffon cake dari loyang dengan sehat selamat sentosa? Krik...Krik...Krik...

Salam Manis ^_^


Referensi :
1. http://dapuraliffa.blogspot.com/2014/01/pandan-chiffon-cake.html (Resep asli)
2. http://ummufatima-mysimplykitchen.blogspot.com/2012/09/tips-mengocok-putih-telur.html (Tips mengocok putih telur)


Rumah Gula-Gula Pindahan, ya

Bismillah, Rumah Gula-Gula pindah ya ke https://rumahgulagula.wordpress.com Tema mungkin akan sama dengan versi tulisan di Blogspot ini...