Minggu, 18 Januari 2015

Bolu Kukus Gula Merah

Dalam rangka pemberdayaan klakat anyar yang telah lama menganggur di gudang berikut upaya penghabisan tape singkong di refrigerator, maka daripada pertimbangan tersebut saya buat bolu kukus gula meraaah #weks. Tidak semua orang suka bolu kukus gula merah walaupun rasanya tak mengecewakan. Harum manis gula merah membuat kue satu ini istimewa. Jika dibandingkan bolu kukus mekar standar warna warni, bolu kukus ini lebih saya sukai. Alhamdulillah keluarga juga setuju :)

Resepnya saya contek dari Mbak May Irianti. Beliau dapet resep ini dari Ibu Sisca Soewitomo dalam demo masak yang diselenggarakan Nova bersama Tupperware. Bahan utamanya adalah tape singkong (yang sudah matang lunak), baking powder dan baking soda. Eh kelupaan, gula merah juga utama. Tapi di lemari cuma nongol gula semut jadi terpaksa pakai itu dulu, deh. Alhamdulillah rasanya kayak gula merah biasa juga. 

Kejadian langka bisa mekar begini

Sabtu, 17 Januari 2015

Film Hijab

Biasanya saya malas nonton film Indonesia di bioskop. Paling nonton yang sudah ketahuan box office seperti Petualangan Sherina, Laskar Pelangi trus Ainun dan Habibie. Sisanya? Tunggu nongol di tipi-tipi. Kali ini agak aneh. Sebenarnya tertarik semenjak Zaskia A. Mecca memberi bocoran cerita film Hijab saat pengajian Hijabers Community. Kalo tema cerita seputar kisah cinta melambai-lambai antara akhwat dan ikhwan kan males. Tapi tema yang diangkat Hijab masih jarang di Indonesia : realita wanita muslimah modern dan berbisnis.  

Sumber : www.cineplex21.com

Selasa, 13 Januari 2015

Overnight Oat

Awalnya tahu makanan ini dari kerumunan orang yang mengantri di sebuah stand pameran. Karena penasaran, ikutlah saya mengantri. Pas giliran malah bingung melihat tester berupa campuran bergerindil seperti bubur dengan warna plus penampilan kurang menarik. Dijual dalam toples-toples selai yang keren.

"Silakan cobain Mbak, ini rasa anu anu anu... (nama-namanya nya cukup kece), terbuat dari selai kacang, pisang, susu almond dll (enggak ingat lagi)", jelas Mbak penjaga stand. Akhirnya saya pun mencicipi dan menemukan makanan yang dipromosikan sebagai healthy food ini belum bisa diterima lidah kampungan saya : D.

"Ini sehat lho Mbak, mengenyangkan, bisa dibuat sarapan," Si Mbak menambahkan. Tapi ujung-ujungnya saya mundur selangkah demi selangkah, setelah berbasa-basi. Harga yang cukup mahal mengurungkan niat membeli, hehe.


Rumah Gula-Gula Pindahan, ya

Bismillah, Rumah Gula-Gula pindah ya ke https://rumahgulagula.wordpress.com Tema mungkin akan sama dengan versi tulisan di Blogspot ini...