Hari ini nongkrong berjam-jam di depan kompor nungguin serabi mateng. Maklum cetakan tanah liatnya cuma satu biji. Sebelumnya saya tergoda pakai cara pintas : memakai cetakan kue lumpur, maksudnya biar cepat selesai. Tapi serabinya jadi kurang istimewa karena kehilangan aroma khas tanah liat dan penampakan "pantat" serabi melengkung gosong kecokelatan gimanaaa gitu. Hitung-hitung melatih kesabaran wkwkwk. Alhamdulillah pengorbanan tak sia-sia. Kebetulan ada saudara main ke rumah dan langsung kami oleh-olehi serabi-serabi. Paling seneng lihat makanan buatan kita bisa dinikmati orang lain, syukur-syukur mereka suka. Prihatin kalau malah terlantar berhari-hari di kulkas enggak ada yang makan.
Cetakan tanah liat ada baiknya kita rebus bersama air selama beberapa menit. Air yang telah mendidih lalu kita buang dan cetakan dikeringkan. Olesi permukaan dalam cetakan, panaskan sekali lagi dengan api kecil. Lalu kita angkat sisa-sisa minyak dengan tissue. Panaskan untuk ketiga kalinya sebelum memasukkan adonan serabi. Pastikan cetakan cukup panas ketika adonan masuk. Cara membuktikannya, tuang sedikit saja air lalu ketika bunyi cesss... berarti cetakan siap sedia. Kalau takut ada sisa adonan serabi yang lengket di cetakan, olesi tipis minyak di permukaannya. Setelah beberapa kali memasak adonan, secara ajaib serabi tidak lengket walau cetakan tak dioles minyak.
Jujur tekstur serabi tidak selembut impian kami tapi Alhamdulillah juga enggak kaku keras seret amat. Jika ingin melembutkan, mungkin bisa ditambahkan santan instant lagi dari 65 ml menjadi 125 ml. Alhamdulillah aroma dari ragi instant juga samar-samar, lebih didominasi aroma pandannya. Rasanya tak terlalu manis, lebih ke gurih biar kontras ama manisnya kuah kinca.
Serabi pandan ini juga agak tipis. Heran juga kok enggak bisa membumbung gendut seperti serabi Bandung. Alhamdulillah masih muncul sarang-sarangnya. Kuncinya di api kompor kita, tidak terlalu besar (karena membuat bagian bawahnya cepat gosong) dan tidak terlampau kecil (sarang sukar terbentuk). Jangan lupa mengaduk-aduk adonan (seperti tukang martabak) setiap kali mau dimasak.
Resep Serabi Pandan
Hasil : 20 pcs
Bahan-Bahan Serabi
Tepung terigu protein rendah 500 g
Telur utuh 5 butir (ukuran sedang)
Santan instant 65 ml (kalau suka bisa ditambah 125 ml)
Ekstrak daun pandan 200 ml (dari 7 lembar daun pandan)
Air 425 - 450 ml
Pasta pandan 1/2 sdt
Ragi instant 1/2 sdm
Gula pasir 11/2 sdm
Garam halus 11/2 sdt
Bahan-Bahan Kuah Kinca
Gula aren sedang 2 blok
Air 800 ml
Santan instant 195 - 200 ml
Tepung maizena 11/2 sdm (dilarutkan dengan 50 ml air)
Garam 1 sdt
Gula pasir 2 - 3 sdm
Vanilli bubuk 1/2 sdt
Cara Membuat Serabi :
1. Campurkan bahan-bahan kering berupa tepung terigu, gula pasir, garam, ragi instant. Aduk rata.
2. Lubangi bagian tengah bahan-bahan kering pada baskom, lalu tambah telur, santan instant, pasta pandan dan sebagian air di bagian tersebut. Aduk memutar dengan whisker sampai bagian adonan tengah menarik adonan kering disekitarnya. Tambahkan air sedikit demi sedikit. Aduk hingga rata. Saring adonan. Adonan akhir tidak terlalu berat-kental tapi jangan juga terlalu cair.
3. Diamkan adonan selama 45 menit.
4. Panaskan cetakan serabi. Masukkan adonan sekitar 150 ml. Buka sebentar sampai pinggirannya berlubang-lubang. Tutup cetakan. Masak hingga matang dengan api sedang (ke arah kecil).
5. Sajikan bersama kuah kinca.
Cara Membuat Kuah Kinca :
1. Larutkan gula aren dengan air dengan cara memanaskannya. Diamkan 1 jam hingga kotoran-kotorannya turun lalu saring.
2. Campur santan instant, gula pasir, garam, larutan maizena. Aduk rata.
3. Panaskan sambil terus diaduk-aduk dengan api sedang. Icip-icip kurang gula pasir/garam enggak. Setelah hampir mendidih, masukkan vanilli bubuk, aduk rata, masak sebentar sampai mendidih.
Silakan dicoba resepnya, semoga cocoook ^-^
Salam Serabiii ^-^
hmmm kebayang wanginya kalau pake pandan :)
BalasHapusIya Mba Myra ini pake pandan asli juga, Alhamdulillah wangi. Tapi tanaman pandan di rumah jadi langsung gundul hehe
Hapuslagi puasa liat postingan makanan jadi pengen nyicipin :)
BalasHapusThanks sudah mampir, hehe semoga puasanya tak terganggu, ya ^-^
BalasHapus